Bupati Lampung Selatan Pimpin Upacara Hari Pendidikan Nasional 2022
KALIANDA, Sungkainews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung
Selatan menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 yang
jatuh pada 2 Mei.
Upacara digelar di Lapangan
Kopri, Pemkab setempat, Jumat pagi (13/05/2022). Bertindak sebagai inspektur
upacara, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto.
Turut hadir anggota Forkopimda
Lampung Selatan, para pejabat utama serta para Kepala OPD di lingkungan Pemkab
Lampung Selatan. Hadir juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lampung Selatan
Hj. Winarni Nanang Ermanto dan Ketua DWP Yani Thamrin.
Pada kesempatan itu, Nanang
Ermanto menyampaikan sambutan tertulis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim.
Dalam amanatnya, Nanang mengajak
seluruh peserta upacara yang hadir dan seluruh masyarakat pada umumnya, agar
bangkit dan tangguh dari semua tantangan, berani dari rasa ragu dan tidak takut
untuk menyongsong lembaran baru pendidikan Indonesia.
“Langkah kita hari ini sudah
semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Mari bersama-sama bergerak
untuk melewati rintangan yang jauh lebih tinggi. Kita akan terus memegang
komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk merdeka belajar,” ujarnya.
Nanang menambahkan, bahwa selama
dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama, yang
tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
“Hari ini adalah bukti. Bukti
bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu
dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri
di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” kata Nanang.
Lebih lanjut Nanang
menyampaikan, ditengah hantaman ombak yang sangat besar harus terus melanjutkan
kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi
pulau-pulau di seluruh Indonesia.
Menurut Nanang, kurikulum
merdeka yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi,
terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.
“Kini kurikulum merdeka sudah
diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti
bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih
menyenangkan dan memerdekakan,” ucap Nanang. (RLS/MRA)