Stunting Kabupaten Lampung Selatan Sentuh 9,9 Persen, Target 2024 Dibawah 5 Persen
KALIANDA, Sungkainews.com – Kerja keras Duta Swasembada Gizi
Kabupaten Lampung Selatan dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
Kabupaten Lampung Selatan dalam menurunkan stunting di Bumi Khagom Mufakat membuahkan hasil.
Kasus stunting di Kabupaten
Lampung Selatan tahun 2022 turun hingga menyentuh 9,9 persen, jauh lebih rendah
dari kondisi sebelumnya yang masih 16,3 persen pada tahun 2021.
Hal tersebut diungkapkan Duta
Swasembada Gizi sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni
Nanang Ermanto dalam rapat teknis TPPS tahun 2023 yang digelar secara hybrid di Aula Rajabasa, kantor bupati
Lampung Selatan, Selasa (14/02/2023).
Winarni menuturkan, berdasarkan
hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2023, angka
prevalensi stunting Lampung Selatan hanya 9,9 persen.
"Capaian pada tahun 2022
ini sangat luar biasa. Angka prevalensi stunting menyentuh 9,9 persen dari yang
semula 16,3 persen. Jadi (stunting) kita turun 6,4%. Ini adalah bukti hasil
kerja sama kita bersama dalam menuntaskan penurunan stunting," kata
Winarni.
Pada kesempatan itu, Winarni
juga menyampaikan, soal keterkaitan mencetak generasi unggul Lampung Selatan
dengan program prioritas pemerintah melalui pembangunan sumber daya manusia dan
visi misi Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
"Upaya percepatan penurunan
stunting melalui Gerakan Swasembada Gizi yang dilakukan bukan merupakan tugas
tambahan. Namun strategi percepatan peningkatan layanan Pemerintah Kabupaten
Lampung Selatan," ujar Winarni.
Lebih lanjut Winarni
menyampaikan, Gerakan Swasembada Gizi sebagai strategi dalam menurunkan
stunting akan terus berkembang dengan memperkuat implementasi layanan dan
prioritas pelaksanaan Gerakan Swasembada Gizi.
"Kita juga harus
memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang meliputi 5 layanan. Yaitu
bantuan KIA, bantuan peningkatan gizi, bantuan akses air minum dan sanitasi,
bantuan sosial dan bantuan PAUD. Dengan kelompok sasarannya keluarga,
remaja dan balita prevalensi stunting," kata Ketua Tim Penggerak PKK
Kabupaten Lampung Selatan ini.
Diakhir penyampaiannya, Winarni
mengatakan, bahwa dalam upaya mencanangkan target 2024 yaitu 5 persen atau
kurang prevalensi stunting, menurutnya perlu upaya menuju pencapaian target
tersebut di tahun 2023 ini.
"Saya berharap kita
bersama-sama dan gotong royong dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Lampung
Selatan. Sehingga di tahun 2024, stunting Kabupaten Lampung Selatan turun menjadi
5 persen bahkan kalau bisa hingga nol persen," pungkasnya.
Sementara, rapat TPPS tahun 2023 itu juga diikuti secara virtual oleh TPPS Kecamatan hingga TPPS Tingkat Desa melalui aplikasi zoom meeting di 17 kecamatan. (Rls)